20 Tahun Jadi Rival, Kini MAN-FERI Menyatu Demi Kota Bima Yang MAJU BERMARTABAT


Pilkada serentak 2024 menjadi catatan sejarah menyatunya 2 Gerbong Politik besar yang ada di kota Bima yang selama 20 tahun selalu menjadi Rival, baik di Pemilihan Legislatif maupun di Eksekutif. H. A. Rahman H. Abidin SE mengawali karir Politiknya dengan menjadi anggota DPRD Kota Bima lewat Partai PDK untuk periode 2004 - 2009 lewat PDK. Hal yang sama juga dilakukan oleh Feri Sofiyan SH mengawali karir Politiknya dengan menjadi anggota DPRD kota Bima lewat PAN pada periode yang sama.


Terpilihnya politisi yang akrab disapa Aji Man dan Aba Feri tentunya lewat pertarungan sengit, dan keduanya pun telah mulai jadi Rival dengan partainya masing-masing. Rivalitas keduanya ini semakin sengit manakala keduanya masing-masing memimpin PAN dan PDK dan keduanya juga kembali bertarung sebagai Caleg dan keduanya kembali terpilih sebagai anggota legislatif untuk periode 2009 - 2014.


Pada masa itu, terjadi perubahan konstalasi politik kota Bima akibat meninggalnya wali kota Bima H.M Nor Latif yang digantikan oleh wakilnya H. Qurais H. Abidin. Maka dilakukan pemilihan wakil wali kota oleh DPRD Kota Bima, di mana Aji Man pada saat itu terpilih sebagai wakil wali kota. Sementara Aba Feri tetap sebagai anggota DPRD kota Bima dengan jabatan sebagai wakil ketua.


Meskipun Aji Man sudah jadi wakil wali kota, namun rivalitas keduanya tetap berlanjut di mana pada saat Pilkada kota Bima Aba Feri memutuskan Maju sebagai calon wali kota berpasangan dgn H. Anang putra dari Mantan wali kota Bima H.M. Nur Latif melawan incumbent pada saat itu yaitu H. Qurais dan Aji Man sebagai wakilnya. Pada Pilkada  kali ini pertarungan cukup alot dgn diikuti oleh 7 pasangan calon, salah satunya Aba Feri (FERI ANANG) harus menerima kekalahan dan QURAIS-MAN (QURMA) kembali terpilih dan melanggeng untuk periode kedua.


Pada Pileg 2014, Aba Feri yang pada saat itu ketua Partai PAN kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD kota Bima dan dia kembali terpilih dengan meraih suara terbanyak, dan krn partai yang ia pimpin meraih kursi terbanyak, maka dirinya pun diamanahi jabatan sebagai ketua DPRD kota Bima hingga 2019.


Tidak cukup sampai di sini, Rivalitas antar Aji Man dan Aba Feri terus berlanjut dan puncaknya adalah saat Pilkada kota Bima tahun 2018 lalu, di Mana Aji Man selaku wakil wali kota kembali Maju sebagai calon Wali Kota Berpasangan dgn Umi Fera sebagai calon wakilnya (MAN-FERA) ditantang oleh Aba Feri yang saat itu maju sebagai calon wakil wali kota Bima berpasangan dgn H. Lutfi sebagai calon wali Kotanya (LUTFI-FERI). Pada Pilkada yang di ikuti oleh 3 pasangan calon ini dimenangkan oleh LUTFI-FERI, dan pasang MAN-FERA pun harus menerima kekalahan dari Sang Penantangnya.


Meskipun kalah Pilkada, Aji Man belum berakhir dan kebetulan Pilkada kota Bima disusul oleh Pileg di mana Aji Man memutuskan maju di Pileg sebagai calon anggota DPRD Provinsi Provinsi NTB lewat partai Demokrat. Dan dengan modal popularitas, serta didukung pengalaman dan kegigihan berjuang, maka Aji Man dapat meraih suara terbanyak dari seluruh Caleg Provinsi NTB dan bahkan sukses merebut 2 kursi untuk Dapil 6, Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu.


Pada momentum Pilkada 2024, dimana saat kedua Politisi masing-masing memiliki basis pemilih fanatik ini memiliki kans besar maju sendiri-sendiri sebagai calon Wali Kota, justru memilih untuk maju berpasangan. Dipasangkannya kedua Politisi hebat ini berawal dari adanya hasil survei beberapa Lembaga Survei yang menempatkan Aji Man pada posisi tertinggi secara elektabilitas yang disusul oleh Aba Feri, begitupun halnya ketika keduanya disurvei secara berpasangan maka pasangan MAN-FERI ini menempati posisi tertinggi dibandingkan dengan pasangan lainnya.


Baik Aji Man maupun Aba Feri sepakat untuk berpasangan, karena menurut mereka bahwa ini adalah aspirasi masyarakat, baik secara langsung maupun lewat perantara survei yang mereka lakukan dengan menggunakan beberapa lembaga survei yang kredibel.(Redaksi)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.